4 Galaksi Super Besar di Alam Semesta
1. Galaksi IC 1101
Galaksi terbesar yang diketahui saat ini adalah **IC 1101**, yang ditemukan oleh astronom Frederick William Herschel I pada tahun 1790. Terletak di pusat klaster Abell 2029 dalam konstelasi Virgo, IC 1101 berjarak sekitar 1,045 miliar tahun cahaya dari Bumi.
Dengan ukuran yang mencapai 50 kali lebih besar dari Bima Sakti, IC 1101 memiliki radius sekitar 2 juta tahun cahaya dan mengandung sekitar 100 triliun bintang—jauh lebih banyak dibandingkan 200 hingga 400 miliar bintang di Bima Sakti. Namun, galaksi ini juga sedang mengalami penurunan laju pembentukan bintang dan membutuhkan galaksi lain untuk "dimakan" agar tetap bersinar.
2. Galaksi Hercules A (3C 348)
**Hercules A** adalah galaksi besar lain yang juga sangat mengesankan. Dikenal juga sebagai 3C 348, galaksi ini terdeteksi oleh teleskop Hubble pada tahun 2012 saat terlihat sedang "memakan" galaksi kecil.
Hercules A memancarkan daya dalam bentuk panjang gelombang radio yang hampir satu miliar kali lebih kuat dibandingkan dengan Matahari. Dengan massa 1.000 kali lebih berat dari Bima Sakti, galaksi ini juga memiliki lubang hitam supermasif yang beratnya mencapai 2,5 miliar kali massa Matahari.
3. Galaksi ESO 306-17
Berjarak sekitar 493 juta tahun cahaya dari Bumi, **ESO 306-17** adalah galaksi eliptis dengan diameter sekitar 1 juta tahun cahaya. Ditemukan dalam konstelasi Columba, galaksi ini tampak sendirian di tengah ruang kosong yang dipenuhi materi gelap dan gas panas. Para astronom berpendapat bahwa ESO 306-17 telah mengkonsumi galaksi-galaksi di sekitarnya, menjadikannya bagian dari kelompok galaksi fosil.
4. A2261-BCG
Ditemukan melalui program CLASH pada tahun 2011, **A2261-BCG** merupakan galaksi paling terang dalam klaster Abell 2261. Dengan diameter sekitar 1 juta tahun cahaya, galaksi ini hampir 10 kali lebih besar dari Bima Sakti.
Meskipun belum ada informasi pasti mengenai keberadaan lubang hitam di pusatnya, inti galaksi ini terlihat sangat besar, mencapai sekitar 10.000 tahun cahaya. Ada dua teori mengenai hal ini: pertama, sepasang lubang hitam yang sedang bergabung menyebabkan bintang-bintang menjadi teracak dan memperbesar inti; kedua, bintang-bintang yang "dibuang" dari inti galaksi memperlebar distribusi bintang.
Kesimpulan
Galaksi-galaksi ini tidak hanya menunjukkan besarnya ukuran yang bisa dicapai di alam semesta, tetapi juga memberikan wawasan tentang proses evolusi galaksi dan interaksi antar galaksi. Meskipun kita hanya dapat mengamati mereka dari kejauhan, penelitian terus berlanjut untuk memahami lebih dalam tentang struktur dan karakteristik galaksi-galaksi raksasa ini.
Dengan begitu banyak yang masih harus dipelajari, tidak diragukan lagi bahwa galaksi-galaksi super besar ini akan terus menjadi objek penelitian yang menarik bagi para astronom di masa depan.
Referensi :
PATREON
WOLRDPRESS
0 Komentar