5 Teleskop Luar Angkasa yang Jarang Diketahui
Ketika berbicara tentang pengamatan luar angkasa, nama Teleskop Hubble sering kali mencuat sebagai yang paling terkenal. Namun, banyak teleskop luar angkasa lainnya juga berperan penting dalam menjelajahi misteri kosmos. Berikut adalah lima teleskop luar angkasa yang mungkin belum Anda ketahui, tetapi memiliki kontribusi yang luar biasa dalam penelitian astronomi.
1. Spitzer Space Telescope
Diluncurkan pada tahun 2003, Spitzer Space Telescope adalah teleskop inframerah yang dikelola oleh NASA. Teleskop ini berfungsi untuk menangkap radiasi inframerah dari objek-objek kosmik, seperti galaksi, lubang hitam, dan komet. Ditempatkan di luar atmosfer Bumi, Spitzer mampu melihat benda-benda yang lebih jauh dan lebih dingin, yang sering kali tidak terlihat oleh teleskop lain. Dengan kemampuan ini, Spitzer telah memberikan wawasan baru tentang pembentukan bintang dan struktur galaksi.
2. Herschel Space Observatory
Herschel Space Observatory, diluncurkan oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) pada tahun 2009, adalah teleskop inframerah terbesar yang pernah diluncurkan. Dengan cermin utama berdiameter 3,5 meter, Herschel dirancang untuk mengamati objek-objek dingin yang tertutup debu, yang sulit diakses oleh teleskop lainnya. Meskipun misi Herschel berakhir pada tahun 2013 karena kehabisan helium cair, hasil penelitiannya masih digunakan untuk memahami berbagai fenomena kosmik, termasuk pembentukan bintang dan galaksi.
3. Planck Observatory
Planck Observatory adalah teleskop penangkap gelombang mikro yang juga diluncurkan pada tahun 2009 oleh ESA. Misi utamanya adalah untuk mendeteksi Latar Belakang Gelombang Mikro Kosmik, radiasi peninggalan dari Big Bang yang terjadi sekitar 14 miliar tahun yang lalu. Dengan kemampuan pengukuran suhu yang sangat sensitif, Planck memberikan pandangan yang lebih jelas tentang keadaan awal alam semesta, memberikan kontribusi besar terhadap pemahaman kita tentang kosmologi.
4. Kepler Mission
Kepler Mission adalah sebuah proyek ambisius dari NASA yang diluncurkan untuk mencari planet-planet mirip Bumi di luar tata surya kita. Menggunakan metode transit, Kepler mengamati perubahan kecerahan bintang ketika planet melintas di depannya. Misi ini telah menghasilkan penemuan ribuan eksoplanet dan memberikan wawasan penting tentang kemungkinan kehidupan di luar Bumi. Meskipun misi Kepler berakhir pada tahun 2018 karena habisnya bahan bakar, kontribusinya terhadap bidang astrobiologi sangat signifikan.
5. Chandra X-ray Observatory
Dikenal sebagai Chandra X-ray Observatory, teleskop ini diluncurkan oleh NASA pada tahun 1999 untuk mengamati sinar-X yang dipancarkan oleh objek-objek kosmik seperti bintang yang meledak dan klaster galaksi. Ditempatkan di ketinggian 139.000 kilometer, Chandra menghindari penghalang atmosfer yang dapat menyerap sinar-X. Selama lebih dari dua dekade operasinya, Chandra telah menangkap citra menakjubkan dari berbagai fenomena kosmik, membantu para ilmuwan memahami struktur dan perilaku lubang hitam serta evolusi galaksi.
Kesimpulan
Teleskop luar angkasa ini bukan hanya alat pengamat, tetapi juga jendela ke dalam misteri dan keajaiban alam semesta. Masing-masing memiliki spesialisasi yang unik dan telah memberikan kontribusi yang besar dalam memahami kosmos. Dengan teknologi yang terus berkembang, kita dapat berharap akan ada lebih banyak penemuan menarik di masa depan, membawa kita lebih dekat untuk memahami asal usul dan evolusi alam semesta yang luas ini.
REFERENSI :
PATREON
WOLRDPRESS
0 Komentar