"Paraga Stone: Wisata Tersembunyi yang Memikat di Aliran Sungai Cimedang Tasikmalaya"

 "Paraga Stone: Wisata Tersembunyi yang Memikat di Aliran Sungai Cimedang Tasikmalaya"




Tasikmalaya - Satu lagi destinasi wisata tersembunyi di Tasikmalaya yang cukup menarik untuk dikunjungi. Hidden gem yang satu ini bernama Paraga Stone, lokasinya berada di Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya.
Paraga Stone ini merupakan salah satu spot cantik di aliran sungai Cimedang di Kampung Bangbayang Desa Mandalahayu Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya.

Sesuai dengan namanya, Paraga Stone ini menyuguhkan kondisi alam berupa bebatuan tepi sungai yang memiliki tekstur dan formasi yang indah. Hamparan bebatuan ini seperti batuan yang disusun rapi dengan tekstur dan garis-garis yang eksotis. Padahal hamparan batu itu merupakan lanskap yang terbentuk secara alami.

Selama ini Paraga Stone menjadi tujuan favorit warga untuk sekedar melepas kepenatan dengan menikmati ketenangan suasana alam. Ada beberapa pilihan aktivitas yang dilakukan di lokasi itu. Mulai dari makan bersama, memasak nasi liwet, berenang di sungai atau memancing dan menjala ikan. Yang tak kalah menarik, di Paraga Stone juga kerap dijadikan tempat untuk foto-foto. Baik sekedar swafoto hingga pemotretan pranikah.

Untuk menuju Paraga Stone ini memerlukan sedikit perjuangan. Dari jalan desa Mandalahayu, pengunjung harus memarkirkan kendaraannya di area parkir dekat Pondok Pesantren Al Itqon.

Setelah itu berjalan kaki ke sungai Cimedang, dari titik sungai itu pengunjung harus berjalan menyusuri pinggiran sungai ke arah timur atau ke arah hilir sungai. Jaraknya sekitar 500 meter, tapi tak terlalu terasa melelahkan karena perjalanan menyusuri sungai dengan air yang jernih justru mengasyikan.



Sebelum tiba di lokasi Paraga Stone, kita akan mendapati aliran air sungi mengecil karena terhalang bebatuan besar Paraga Stone. Di titik ini pengunjung akan dibuat takjub oleh lanskap alam yang luar biasa. Lokasi ternyata berada di bawah sebuah bukit besar. Hamparan bebatuan ini sepintas mirip batu yang habis dihantam atau dipukul, karena terlihat penuh dengan gurat pecahan yang membentuk garis-garis simetris dan asimetris.

"Spot menarik ini ditemukan sejak 1985, mulai ramai tahun 90-an sampai sekarang. Banyak warga yang penasaran dan berdatangan ke Paraga Stone ini," kata Anung (45) warga setempat belum lama ini.

Kunjungan warga biasanya di akhir pekan atau di hari libur. Pengunjung biasanya menggelar botram atau makan bersama, beberapa ada yang memasak nasi liwet.

"Hari Minggu biasanya ramai, warga yang sengaja botram atau sekedar main air di sungai. Airnya juga kan lumayan jernih," kata Anung.

Dia mengatakan Paraga Stone merupakan salah satu potensi alam yang bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata yang memiliki daya tarik lebih kuat. Namun kondisi akses jalan yang harus berjalan menyusuri sungai, dianggap menjadi kendala.

"Harapannya akses jalan menuju ke sini diperbaiki agar masyarakat bisa lebih mudah datang ke sini," kata Anung.


referensi : > Patreon 1 > Patreon 2




Posting Komentar

0 Komentar