Sejarah 3 Pulau Cagar Budaya di Kepulauan Seribu
Pulau Kelor, Cipir, dan Onrust merupakan gugusan pulau yang berada di wilayah Kepulauan Seribu, Jakarta. Ketiga pulau tersebut ditetapkan sebagai cagar budaya di era kepemimpinan Gubernur Ali Sadikin.
Menariknya, pulau-pulau tersebut selain menyimpan keindahan alam juga menyimpan jejak sejarah yang seru untuk ditelusuri. bersama rombongan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta berkesempatan untuk mengunjungi ketiga pulau itu, Rabu (14/8/2024).
Jika berangkat dari Dermaga Marina Ancol, untuk bisa sampai ke pulau pertama yang dikunjungi yakni Pulau Kelor perlu memakan waktu kurang lebih 20 menit.
Sesampainya di sana pulau yang tak berpenghuni itu memiliki pasir putih yang indah. Selain itu, ada bangunan khas penanda pulau-pulau itu.
Berikut bangunan di Pulau Kelor, Cipir, dan Onrust:
1. Menara Martello Pulau Kelor
Di ujung sebelah kiri pulau, berdiri sebuah bangunan reruntuhan yang telah diberi peringatan untuk dilarang memasuki area bangunan. Sisa bangun itu merupakan Menara Martello yang dibangun oleh Pemerintah Hindia-Belanda pada tahun 1850.
Dengan tinggi kurang lebih 9 meter, Menara Martello ini salah satu menara yang paling kecil di antara lainnya yang berada di Pulau Onrust, Pulau Bidadari, dan Pulau Kelor. Fungsi dari menara ini adalah untuk sistem pertahanan laut kala itu.
2. Asrama Haji Pulau Onrust
Kemudian di Pulau Onrust ini terdapat puing-puing sisa bangunan asrama haji yang didirikan oleh Hindia-Belanda pada tahun 1911, di mana saat itu masyarakat Indonesia yang akan berangkat ke Tanah Suci harus melalui pulau ini.
Komplek asrama haji ini terbilang luas dan terlihat dari sisaan bangunan yang masih berada di lahan seluas kurang lebih 8,22 hektar itu.
Selain terdapat bekas bangunan asrama haji, di Pulau Onrust juga terdapat makam-makam Belanda dan saat Jepang menduduki Indonesia di pulau ini juga ada bangunan penjara yang dipakai oleh Jepang.
3. Rumah Sakit Haji Pulau Cipir
Di Pulau Cipir terdapat sisa bangunan dari rumah sakit yang kala itu dioperasikan oleh Pemerintah Hindia-Belanda. Dibangun berbarengan dengan asrama haji di Pulau Onrsut, rumah sakit itu juga disebut sebagai rumah sakit dengan fasilitas yang cukup lengkap dengan terdapat ruang bedah hingga laboratorium.
Sebelum berangkat ke Tanah Suci, para jemaah calon haji Indonesia ini akan dicek kesehatannya di Pulau Cipir dan setibanya ke Tanah Air para jemaah akan dikarantina terlebih dahulu selama lima hari. Ketika tak bisa membayar setelah selesai karantina, ganjarannya adalah menjadi budak Pemerintah Hindia-Belanda.
Ketiga pulau-pulau ini menyimpan sejarah yang menarik bagi wisatawan yang ingin senang dengan mengulik cerita-cerita itu. Sehingga ketika berkunjung ke Pulau Seribu ini tak melulu hanya menikmati keindahan alam dan pantainya saja.
Perwakilan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Nurcholis Hari Wibowo, mengatakan selain ketiga pulau tersebut adalah gugusan pulau di Kepulauan Seribu yang paling dekat dari Jakarta, juga memiliki cerita yang menarik bagi wisatawan.
"Pulau Cipir, Kelor, dan Onrust itu pulau yang paling dekat dari Jakarta dan itu memiliki sejarah, pulau yang bersejarah dari mulai Batavia. Pulau Onrust juga itu dulunya pernah jadi karantina haji, jadi memang kita berwisata sejarah sambil menikmati keindahan alam di Pulau Seribu," ujarnya.
Wisata ketiga pulau tersebut menurut Bowo sebagai perjalanan wisata yang bisa ditempuh hanya dalam satu hari atau one day trip. Ini cocok bagi wisatawan yang ingin liburan namun hanya memiliki waktu yang singkat dan jika ingin bermalam setelahnya bisa memilih pulau terdekat dari pulau-pulau itu seperti Pulau Tidung atau Pulau Bidadari.