"Rahasia Orang Babilonia Kuno: Cara Mereka Memprediksi Bencana Terungkap!"

"Rahasia Orang Babilonia Kuno: Cara Mereka Memprediksi Bencana Terungkap!"



Saat ini memprediksi bencana atau fenomena alam bisa dilakukan oleh para ahli dan badan seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Namun, bagaimana peradaban kuno melakukannya?

Baru-baru ini ilmuwan mengungkap peninggalan dari bangsa Babilonia kuno, wilayah yang sekarang mencakup Irak dan Suriah. Peninggalan tersebut adalah prasasti paku yang diduga digunakan untuk memprediksi peristiwa-peristiwa besar masa lalu.

Para peneliti memeriksa empat prasasti yang ditemukan dan diketahui berasal dari periode Babilonia kuno pertengahan dan akhir sekitar 4.000 tahun lalu (1894-1595 sebelum Masehi).

"Prasasti-prasasti tersebut adalah contoh kompendium pertanda gerhana bulan tertua yang pernah ditemukan," ungkap Andrew George, pakar emeritus Babilonia di University of London dan Junko Taniguchi, peneliti independen, seperti dilansir dari Smithsonian Magazine.

Perlu diketahui, kompendium adalah karangan yang berisi segala hal yang pernah ditulis tentang suatu pokok bahasan.

Tulisan yang Ada di Prasasti Paku

Seperti yang diketahui, ramalan-ramalan terkait alam dan peristiwa besar telah populer sejak zaman kuno. Termasuk dilakukan oleh bangsa Babilonia kuno, yang membuat ramalan gelap berdasarkan langit dengan mencocokkan bintang-bintang, planet-planet, dan bulan dengan peristiwa besar di bumi, seperti kehancuran dan wabah.

George menduga bahwa prasasti paku yang dianalisisnya berasal dari Sippar, sebuah kota kuno yang terletak di barat daya Baghdad modern yang berkembang selama Kekaisaran Babilonia.

Sebelumnya, prasasti paku ini telah disimpan oleh British Museum sejak tahun 1892 hingga 1914. Namun, baru diterjemahkan sepenuhnya pertama kali dan dikaitkan dengan sistem prediksi astronomi.

George dan Taniguchi mengatakan bahwa terjemahan aksara paku menjadi bukti satu teks tentang tanda-tanda gerhana bulan berdasarkan waktu malam, pergerakan bayangan, tanggal, dan durasi.

Dalam prasasti yang berbeda-beda ditemukan ramalah berbunyi:

- Akan ada serangan terhadap negeri itu oleh kawanan belalang. Pasukan besar akan jatuh
- Seorang raja akan mati
- Pasukan besar akan jatuh


Prediksi 'Bencana' dengan Gerhana Bulan

Menurut pakar, bangsa Babilonia kuno memiliki anggapan bahwa gerhana bulan adalah pertanda penting dari nasib yang akan menimpa mereka dan kekaisaran di sekitarnya. Maka dari itu, seringkali gerhana bulan digunakan untuk menandakan kematian seorang raja.

"Bayangkan kamu adalah seorang petani dan ketika melihat langit menjadi gelap, kamu menduga ada pesan dari para dewa," ujar Bradley Schaefer, seorang astronom asal Louisiana State University yang tak terlibat dalam penelitian.

Dalam hal ini, George juga menyampaikan kemungkinan bangsa Babilonia kuno, yang membuat ramalan berdasarkan pengalaman nyata, yaitu pengamatan pertanda yang diikuti oleh bencana.

Akan tetapi, sebagian besar pertanda mungkin berkaitan dengan peristiwa gerhana melalui sistem yang murni teoritis atau spekulatif.

Seorang raja atau pemimpin Babilonia yang elit memiliki seorang penasihat yang ahli dalam sistem astronomi ini mengamati langit malam untuk mencari pertanda.

Hal ini dituangkan pada prasasti paku yang baru diterjemahkan ini di satu titik, yang menunjukkan bahwa perlu cara lain mengecek pertanda yang ketat sebelum masa depan dapat diramalkan.

Di prasasti paku disampaikan, pada pertanda yang mengkhawatirkan, seperti ramalan kematian raja, penasihat akan membaca isi perut hewan yang membuktikannya. Sementara gerhana itu akan ditetapkan melalui pengujian.


Apa Saja Ramalan yang Dihasilkan?

NASA mengungkapkan bahwa orang Babilonia telah lebih dulu mempelajari cara memprediksi gerhana bulan. Terkadang mereka menunjuk raja pengganti yang akan menanggung beban murka para dewa, sedangkan penguasa sebenarnya terhindar dari celaka.

Sistem analisis Bulan yang canggih ini menghasilkan prediksi yang sangat mendetail. Contohnya ditunjukkan pada prasasti bahwa gerhana menjadi kabur dari pusatnya dan sekaligus kembali terlihat jelas, sebagai tanda seorang raja akan mati.

Dari analisis juga dapat diketahui bahwa Elam, wilayah yang kini menjadi bagian dari Iran modern, akan hancur.

Selain itu, tanda lain juga menggambarkan bahwa apabila gerhana terjadi pada hari tertentu dalam sebulan, maka jerami akan berkurang dan akan ada banyak ternak yang mati.









Posting Komentar

0 Komentar