Hujan Meteor Perseid Muncul hingga 24 Agustus, Begini Cara Mengamatinya
Hujan meteor Perseid mencapai puncaknya dini hari tadi, 12 Agustus 2024. Observatorium Bosscha mengatakan, puncaknya ditandai dengan hujan 150 meteor per jam.
Namun, bukan berarti hujan meteor Perseid telah berhenti. Sebab, fenomena langit ini masih akan berlanjut hingga 24 Agustus 2024. Peristiwanya dapat diamati sejak 00.17 WIB hingga menjelang fajar.
Meski begitu, Observatorium Bosscha juga memberi catatan, waktu yang tercantum tersebut menggunakan waktu lokal Lembang, Jawa Barat.
"Mungkin berbeda menit dari waktu lokal pada daerah Anda," tulis Observatorium Bosscha, dikutip dari Instagram resmi pada Senin (12/8/2024).
Tips Menonton Hujan Meteor Perseid
Kepala Meteoriod Environment NASA, Bill Cooke menyarankan empat hal untuk melihat hujan meteor Perseid secara optimal. Menurutnya, penonton tidak memerlukan instrumen seperti teleskop atau teropong, tetapi carilah langit yang paling gelap tanpa polusi cahaya.
Apabila memungkinkan, berbaringlah telentang dan lihatlah lurus ke atas, nikmati langit sebanyak mungkin. Biarkan mata selama 30 hingga 45 menit untuk beradaptasi dengan kegelapan.
"Jangan melihat ponsel Anda. Karena layar itu merusak penglihatan malam Anda, dan mengalihkan pandangan Anda dari langit," kata Cooke, dikutip dari CNN Science.
Lunsford menyarankan membawa kursi yang nyaman sehingga dapat berbaring dan menikmati pemandangan, menikmati langit sebanyak mungkin. Menghindari sumber cahaya di lokasi pengamatan akan memungkinkan penonton untuk melihat lebih banyak meteor karena sebagian besar meteor redup, kata Lunsford. Jika tidak, maka hanya akan melihat yang paling terang.
Waktu terbaik untuk melihat hujan meteor adalah setelah tengah malam sekitar pukul 2 pagi, saat sumber meteor akan berada paling tinggi di langit timur laut, kata Cooke dan koordinator fireball untuk American Meteor Society, Robert Lunsford.
Lunsford mengatakan tempat terbaik untuk melihatnya adalah di tengah Samudra Pasifik, Hawaii. Perseids tidak terlihat di Antartika karena radiannya tidak pernah muncul di langit di sana, tambahnya.
referensi :
> Patreon 1
> Patreon 2