Fakta, Sejarah, Jalur Pendakian serta Larangan di Gunung Merapi Burni Telong:
Bener Meriah - Memasuki masa libur sekolah banyak kegiatan yang bisa dilakukan di antaranya adalah mendaki gunung. Salah satu gunung yang bisa dikunjungi adalah Gunung Merapi Burni yang terletak di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh.
Kegiatan mendaki gunung juga bisa menjadi sarana untuk berolahraga dan dapat membantu menjaga badan tetap prima meski di hari libur. Selain itu pemandangan yang indah dari atas puncak gunung juga dapat memanjakan mata sehingga pikiran akan lebih jernih.
Nah, buat detikers yang berencana mendaki, Gunung Merapi Burni Telong bisa menjadi rekomendasi. Agar perjalanan kamu tetap aman, simak informasi berikut ya!
Sejarah Gunung Merapi Burni Telong
Dilansir dari skripsi yang berjudul "Pengembangan Destinasi Wisata Alam Burni Telong: Dampak Terhadap Kehidupan Sosial, Budaya, Ekonomi, Keagamaan dan Kepercayaan Masyarakat Gayo'' yang ditulis Listria Wahyuni, Gunung Burni Telong adalah gunung berapi yang berada di Aceh bagian tengah dan dinamai oleh masyarakat suku Gayo. Menurut sejarah, gunung ini mengalami fenomena tahunan di mana lerengnya terbakar tanpa sebab yang jelas. Api yang selalu menyala di sekitar gunung inilah yang membuat masyarakat Gayo menamainya Bur Ni Telong, yang berarti "gunung yang terbakar."
Letusan pertama Gunung Burni Telong terjadi pada tahun 1837. Pada 7 Desember 1924, gunung ini kembali meletus, menyebabkan kerusakan pada lahan pertanian dan perkampungan di sekitarnya. Gunung ini berstatus aktif.
Gunung ini telah meletus dua kali dan mengalami dua letupan, letusan pada tahun 1837 dan 1924, serta letupan pada tahun 2004 saat tsunami Aceh dan 2013 saat gempa di Aceh Tengah. Dengan ketinggian 2.624 mdpl, Gunung Burni Telong memiliki lahan luas dan keragaman hayati tinggi. Desa Rembune yang berada di kaki gunung turut menjaga kawasan ini.
Fakta Menarik Gunung Merapi Burni Terong
Daya tarik yang ditawarkan pada wisata Gunung Burni Telong yaitu keindahan alamnya atau yang sering disebut negeri di atas awan. Selain menawarkan keindahan alam yang menakjubkan, Gunung Burni Telong juga dikenal dengan keragaman flora dan fauna yang menarik perhatian para pendaki. Pendakian ke gunung ini tidak hanya untuk menikmati pemandangan matahari terbit dan terbenam, tetapi juga untuk melakukan penelitian di selter ketiga yang luas, yang sering digunakan sebagai tempat perkemahan dengan flora dan fauna yang melimpah. Selain itu, pengunjung memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan satwa liar seperti tupai, dan menikmati keindahan bunga Edelweis yang tumbuh subur di area selter tersebut.
Selain itu kepercayaan masyarakat Desa Rembune terkait Gunung Burni Telong menambah dimensi mistis yang menarik bagi pengunjung. Masyarakat setempat meyakini adanya kehidupan lain atau hal-hal gaib di hutan rimba gunung ini. Salah satu kisah yang sering diceritakan adalah tentang sabana luas di Gunung Gereudong, yang berada di sebelah Gunung Burni Telong, dan adanya masjid gaib di sana yang dikatakan sebagai tempat beribadah para Aulia. Kata "Aulia" sendiri merujuk kepada orang-orang suci atau wali, yang diyakini memiliki kedekatan spiritual yang tinggi dengan Tuhan.
Kepercayaan ini membuat masyarakat sangat menghormati gunung dan menjaga lingkungan sekitar agar tetap suci dan tidak tercemar. Selain itu, masyarakat percaya bahwa perilaku seseorang di hutan rimba Gunung Burni Telong akan tercermin dalam perlakuan yang mereka terima. Misalnya, mereka yang berperilaku baik akan diperlakukan dengan baik oleh lingkungan dan makhluk gaib, sementara mereka yang berperilaku buruk mungkin mengalami gangguan, seperti kesurupan atau diganggu oleh hewan.
Jalur Pendakian Gunung Merapi Burni Terong
Untuk mencapai pada Puncak Gunung Merapi Burni Terong pengunjung harus melewati 8 jalur utama yang telah tersedia. Jalur tersebut akan melewati beberapa pos dan mata air yang dapat digunakan untuk mengisi kembali air minum yang telah habis
8 Jalur Pendakian Gunung Burni Telong:
a. Pos ranger burni telong
b. Pintu rimba
c. Shelter 1
d. Shelter 2
e. Mata air
f. shelter 3
g. Goa
h. Puncak cempege Burni Telong
Adapun rute menuju pos awal pendakian pengunjung bisa menggunakan rute Bandar Lampahan, Desa Rembune, yang merupakan titik start favorit para pendaki. Pendakian dimulai dari Jalan Medan-Banda Aceh. Dari sini, perjalanan dilanjutkan hingga mencapai pertigaan PT. KKA (Pabrik Kertas Kraf Aceh). Setelah turun di pertigaan ini, pendaki mengikuti jalan searah yang menuju ke arah Gunung Salak.
Sesampainya di Perempatan Simpang Pondok di Kabupaten Bener Meriah, pendaki kemudian melanjutkan perjalanan untuk mencapai Gunung Burni Telong. Rute ini dipilih karena aksesnya yang relatif mudah dan telah dilengkapi dengan fasilitas seperti pos ranger yang berfungsi sebagai tempat registrasi sebelum memulai pendakian.
Larangan Saat Mendaki Gunung Merapi Burni Terong
Menurut Qanun Kampung Rembune Nomor 03 Tahun 2016 Tentang Wisata Pendakian Gunung Burni Telong Kampung Rembune Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah berikut adalah peraturan yang harus diikuti setiap pendaki:
1. Pendaki wajib melapor kepada pengurus kepemudaan kampung Rembune.
2. Pada saat mendaki, kartu identitas ketua kelompok wajib ditinggalkan kepada pengurus pemuda kampung Rembune dan diambil kembali pada saat pulang pendakian.
3. Membayar biaya mendaki sebesar Rp 5.000,- / orang.
4. Sebelum pendakian, seluruh barang bawaan pendaki akan diperiksa oleh pengurus pemuda kampung Rembune.
5. Waktu pendakian pukul 06:00 WIB s/d 18:00 WIB. Berlaku untuk pendaki laki-laki maupun perempuan. Kecuali hari Jumat waktu pendakian dimulai setelah selesai shalat jum'at.
6. Tidak diizinkan mendaki gunung berpasang-pasangan (laki-laki dan perempuan) terkecuali membawa pemandu dari kampung Rembune.
7. Dilarang berbuat mesum di area gunung merapi.
8. Dilarang laki-laki dan perempuan menginap satu tenda yang bukan muhrimnya. Apabila kedapatan satu tenda maka akan dinikahkan dan didenda sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).
9. Bagi pendaki dilarang membawa hal-hal sebagai berikut :
a) Narkoba, minuman keras (barang terlarang lainnya yang memabukkan).
b) Senjata tajam / senjata api (terkecuali pihak yang berwajib)
c) Cat pewarna (spidol, pilox, cat tembok dan sejenisnya)
d) Atribut-atribut yang bertentangan dengan hukum dan perundang undangan negara republik indonesia.
10. Dilarang mengambil bunga edelweis dan tumbuhan lainnya.
11. Dilarang menebang pohon dan tanaman lainnya di area gunung berapi Burni Telong.
Status Gunung Merapi Burni Terong
Dilansir dari laman Kabupaten Bener Meriah, Gunung Burni Telong memiliki elevasi sekitar 2.624 meter di atas permukaan laut (MDPL) dan terletak pada koordinat antara 4 derajat 38'47" dan 4 derajat 88'32" lintang utara, serta antara 96 derajat 44'42" dan 96 derajat 55'03" bujur timur. Meskipun Gunung Api Burni Telong termasuk gunung api aktif, namun saat ini tingkat aktivitasnya masih berada pada level I atau dalam kondisi normal.
Menurut Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Burni Telong, Ihsan Nopa Abadi, pada hari Selasa, 9 Januari 2024, kondisi ini menunjukkan bahwa gunung api tersebut tidak mengancam keamanan secara langsung. Meskipun demikian, masyarakat diminta tetap waspada, terutama dalam menghadapi potensi gempa bumi. Gunung ini masih dapat dibuka untuk pendakian tanpa larangan, dengan tetap mematuhi rekomendasi yang diberikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Demikian informasi mengenai Gunung Merapi Burni Terong yang wajib detikers ketahui sebelum mendaki, semoga bermanfaat
0 Komentar