"Fenomena Aphelion Terungkap: Apa Itu dan Bagaimana Dampaknya bagi Bumi?"
Fenomena bediding yang terjadi di wilayah Indonesia, termasuk di Surabaya akhir-akhir ini sempat dikaitkan dengan fenomena aphelion oleh warganet di media sosial.
Namun, BMKG Juanda menegaskan, fenomena bediding ini tidak berkaitan dengan aphelion. Aphelion berarti jarak bumi dengan matahari dalam titik terjauh.
Dilansir dari beberapa artikel, fenomena suhu dingin akan terasa hingga Agustus 2024. Namun, setelah ditelusuri melalui kominfo go.id, narasi tersebut hoaks
Fenomena bediding yang terjadi di wilayah Indonesia, termasuk di Surabaya akhir-akhir ini sempat dikaitkan dengan fenomena aphelion oleh warganet di media sosial.
Namun, BMKG Juanda menegaskan, fenomena bediding ini tidak berkaitan dengan aphelion. Aphelion berarti jarak bumi dengan matahari dalam titik terjauh.
Dilansir dari beberapa artikel, fenomena suhu dingin akan terasa hingga Agustus 2024. Namun, setelah ditelusuri melalui kominfo go.id, narasi tersebut hoaks
Apa itu Fenomena Aphelion?
Kata aphelion berasal dari bahasa Yunani, di mana apo berarti jauh, dan helios berarti Matahari. Orbit bumi mengelilingi Matahari berbentuk elips, bukan lingkaran sempurna.
Oleh karena itu, ada titik di mana bumi berada paling dekat dengan matahari (Disebut perihelion) dan titik di mana bumi berada paling jauh dari Matahari, yang dikenal sebagai aphelion.
Dilansir website bmkg, sebenarnya fenomena Aphelion ini adalah fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli.
Fenomena suhu udara dingin sebetulnya merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau (Juli - September).
Setiap tahun, bumi mengalami fenomena astronomi yang disebut aphelion. Aphelion adalah titik di mana bumi berada pada jarak terjauh dari matahari dalam orbit elipsnya. Fenomena ini terjadi satu kali dalam setahun.
Periode ini ditandai pergerakan angin dari arah timur-tenggara yang berasal dari Benua Australia. Pada bulan Juli, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin.
Adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia atau dikenal dengan istilah Monsoon Dingin Australia yang bertiup menuju wilayah Indonesia melewati perairan Samudra Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih dingin.
Sehingga mengakibatkan suhu di beberapa wilayah di Indonesia terutama bagian selatan khatulistiwa (Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara) terasa juga lebih dingin.
Kapan Terjadi Aphelion?
Aphelion biasanya terjadi sekitar awal Juli setiap tahun. Pada titik ini, Bumi berada sekitar 152,1 juta kilometer dari matahari, dibandingkan dengan sekitar 147,1 juta kilometer pada perihelion yang terjadi sekitar awal Januari.
Mengapa Aphelion Terjadi?
Orbit elips bumi disebabkan oleh pengaruh gravitasi dari planet-planet lain serta hukum gerak Newton. Gravitasi dari planet-planet besar seperti Jupiter dan Saturnus menyebabkan orbit Bumi sedikit memanjang, menghasilkan variasi jarak antara Bumi dan Matahari sepanjang tahun.
Langit yang cenderung bersih awannya (clear sky) akan menyebabkan panas radiasi balik gelombang panjang ini langsung dilepas ke atmosfer luar. Sehingga kemudian membuat udara dekat permukaan terasa lebih dingin terutama pada malam hingga pagi hari. Hal ini yang kemudian membuat udara terasa lebih dingin terutama pada malam hari.
Dampak Aphelion
Bumi berada pada jarak terjauh dari matahari selama aphelion, belahan bumi utara justru mengalami musim panas. Hal ini disebabkan kemiringan sumbu bumi, yang mengakibatkan salah satu belahan bumi lebih miring ke arah Matahari, menerima lebih banyak sinar matahari langsung dan menghasilkan suhu yang lebih tinggi.
Sebaliknya, belahan bumi selatan mengalami musim dingin selama aphelion. Fenomena ini menunjukkan bahwa jarak bumi dari matahari bukanlah faktor utama yang menentukan suhu musim. Sebaliknya, kemiringan sumbu bumi memainkan peran yang lebih dominan.
Fenomena ini merupakan hal yang biasa terjadi tiap tahun. Bahkan hal ini pula menyebabkan beberapa tempat seperti di Bromo, Dieng dan dataran tinggi atau wilayah pegunungan lainnya, berpotensi terjadi embun es (embun upas) yang dikira salju oleh sebagian orang.
Selain dampak angin dari Australia, berkurangnya awan dan hujan di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara turut berpengaruh ke suhu yang dingin di malam hari. Sebab, tidak adanya uap air dan air menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer.
Pengaruh Aphelion pada Aktivitas Manusia
Secara umum, aphelion tidak memiliki dampak signifikan terhadap aktivitas manusia sehari-hari. Perbedaan jarak antara aphelion dan perihelion tidak cukup besar untuk menyebabkan perubahan drastis pada iklim atau cuaca. Namun, fenomena ini tetap menjadi poin menarik bagi para astronom dan pengamat langit.
Fenomena aphelion adalah salah satu dari banyak keajaiban alam semesta yang menunjukkan kompleksitas dan keindahan gerak benda-benda langit. Meskipun tidak memiliki dampak besar pada kehidupan sehari-hari, aphelion memberi wawasan berharga tentang dinamika orbit bumi dan interaksi gravitasi di dalam tata surya kita.
Dengan memahami fenomena ini, detikers bisa lebih menghargai keteraturan dan keterkaitan di alam semesta.
referensi :
> blog 1
> blog 2
0 Komentar