Wilayah RI yang Berpotensi Dilanda Hujan Sedang-Lebat hingga 1 Agustus 2024
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui situs resminya menginformasikan prakiraan cuaca Indonesia untuk tanggal 26 Juli hingga 1 Agustus 2024. Sejumlah wilayah di tanah air berpotensi diguyur hujan sedang-lebat hingga sepekan ke depan.
Berikut informasinya.
Potensi Cuaca RI 26 Juli - 1 Agustus 2024
Dikutip dari situs resmi BMKG, Indonesia saat ini sedang berada di puncak musim kemarau. Meski demikian, sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi dilanda hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai petir dan angin kencang hingga awal Agustus mendatang.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengungkapkan dalam sepekan ke depan, tepatnya dari 26 Juli sampai 1 Agustus 2024, berikut daftar wilayah dengan potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, pada 26 Juli sampai 1 Agustus 2024.
Aceh,
Sumatera Utara,
Riau,
Bengkulu,
Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah,
Kalimantan Utara,
Kalimantan Timur,
Maluku Utara,
NTT,
Sulawesi Barat,
Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Tengah,
Sulawesi Selatan,
Maluku Utara,
Papua,
Papua Barat,
Papua Pegunungan,
Papua Barat Daya,
Papua Selatan.
Selain itu, angin kencang juga berpotensi terjadi di wilayah-wilayah berikut dalam periode 26 Juli - 1 Agustus 2024.
Riau,
Jambi,
Sumatera Selatan,
Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah,
Sulawesi Selatan,
Maluku,
Papua Selatan,
Papua Tengah,
Papua Barat.
Penyebab
Guswanto mengatakan bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh Gelombang Ekuator Rossby yang diprakirakan aktif di wilayah tersebut. Aktivitas gelombang ini mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah-wilayah itu. Selain itu faktor pemanasan skala lokal memberikan pengaruh cukup signifikan dalam proses pengangkatan massa udara dari pemukaan bumi ke atmosfer.
Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menerangkan, berdasarkan pemantauan yang dilakukan BMKG, diketahui bahwa dalam skala global, nilai IOD, SOI, dan Nino 3.4 tidak signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia. Madden-Julian Oscillation (MJO) berada pada fase netral tidak berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
Sirkulasi siklonik juga terpantau di Samudera pasifik sebelah utara Papua. Sirkulasi siklonik ini membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar Samudera pasifik sebelah utara Papua.
Daerah konvergensi lainnya terpantau di Perairan barat Sumatra Utara dan Sulawesi bagian tengah. Daerah konfluensi terpantau di wilayah Laut Cina Selatan dan Samudera Pasifik sebelah utara Papua.
Terkait kecepatan angin, terpantau terjadi peningkatan hingga lebih dari 25 knot di Laut Andaman, Samudera Hindia barat daya Banten, dan Laut Arafuru, yang mampu meningkatkan tinggi gelombang di wilayah sekitar perairan tersebut. Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, NTT, Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Selatan.
Menurut Andri, secara umum, kombinasi fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi cuaca signifikan dalam periode 26 Juli - 1 Agustus 2024.
Imbauan BMKG
Meski sejumlah wilayah Indonesia diprediksi diguyur hujan selama sepekan ke depan, di tengah puncak musim kemarau, BMKG tetap mewanti-wanti pemerintah daerah dan masyarakat soal kemungkinan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Utamanya di wilayah langganan karhutla, seperti Pulau Sumatra dan Kalimantan yang memiliki banyak kawasan gambut.
"Kepada masyarakat, kami imbau untuk menggunakan air dengan bijaksana dan hemat . Selain itu, hindari membuka lahan dengan membakar, terutama pada daerah hutan yang bertanah gambut karena mudah terbakar dan sulit dimatikan," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani.
0 Komentar