Bagaimana Embun Es Bisa Terbentuk di Dieng? Ini Penjelasannya
Foto: Embun es di Dieng (dok. UPT Dieng)
Fenomena alam embun es sedang menyelimuti Dieng beberapa hari terakhir. Lantas timbul lah pertanyaan, bagaimana embun es bisa terbentuk? Ini dia jawabannya:
Dikutip dari laman resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), embun es kerap disebut embun upas oleh masyarakat Dieng.
Upas sendiri bermakna racun bagi warga setempat. Fenomena alam tersebut dinamakan demikian karena efeknya membuat tanaman kentang mati.
Biasanya, embun upas muncul pada awal kemarau, antara Mei hingga Juli. Di awal kemarau, terjadi penurunan suhu cukup drastis di malam hari.
Suhu udara menjadi sangat dingin menjelang malam hingga pagi. Masyarakat di Jawa kerap menyebut fenomena ini dengan istilah bedhidhing.
Bagaimana Proses Terbentuknya Embun Es?
Embun es terjadi karena serangkaian proses yang cukup panjang. Dihimpun dari buku Pengantar Meteorologi oleh Wiwit Suryanto dan Alutsyah Luthfian serta laman resmi BMKG, berikut prosesnya:
1. Suhu Udara yang Sangat Rendah
Pertama, suhu udara yang sangat rendah menjadi faktor utama yang membentuk embun es. Pada malam hari, suhu di Dataran Tinggi Dieng bisa turun mendekati atau bahkan di bawah titik beku air (0°C).
Fenomena tersebut terjadi karena radiasi panas dari permukaan bumi dilepaskan ke langit yang cerah pada malam hari. Panas permukaan bumi yang dilepaskan ke langit membuat udara di atasnya menjadi sangat dingin.
2. Kelembapan Udara yang Tinggi
Kedua, kelembapan udara yang tinggi memainkan peran kunci dalam pembentukan embun es. Meskipun udara dingin, kelembapan yang relatif tinggi menyebabkan uap air di udara tidak dapat menguap dengan cepat.
Ketika udara mencapai titik jenuh kelembapan, uap air di udara akan mulai terkondensasi menjadi titik-titik air. Jika suhu terus turun di bawah titik beku, titik-titik air ini akan membeku dan membentuk kristal-kristal es kecil yang melayang-layang di udara.
3. Kondisi Geografis
Ketiga, kondisi geografis Dieng yang berada di dataran tinggi (sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut) menjadi faktor pendukung fenomena ini.
Pola sirkulasi udara yang kompleks di pegunungan, bersama dengan tutupan lahan yang kaya akan vegetasi, menciptakan kondisi mikroklimat yang mendukung pembentukan embun es.
4. Faktor Lain
Terakhir, faktor-faktor lain seperti adanya angin lembah dan angin gunung, serta pola radiasi yang berubah-ubah di permukaan bumi, juga turut berkontribusi dalam proses terjadinya embun es di Dieng.
0 Komentar